mak ning

mak ning

Sabtu, 05 November 2011

Tips Menulis Karya Ilmiah Populer


Sebenarnya banyak orang pandai di Indonesia. Sayangnya hanya sedikit dari mereka yang mau membagi ilmunya kepada orang lain. Mereka hanya mampu menuangkan ilmunya ke dalam jurnal ilmiah yang hanya dapat dimengerti oleh kalangan-kalangan tertentu saja. Padahal hakekatnya ilmu harus berguna bagi masyarakat luas bukan hanya bagi orang pandai saja
            Lantas bagaimana solusinya ? salah satu solusi yang tepat adalah mempelajari bagaimana cara menulis karya ilmiah popular.  Sebenarnya menulis karya ilmiah popular sangatlah mudah. Tidak sesulit cerpen atau novel yang membutuhkan khayalan tingkat dari pengarangnya. Karya ilmiah popular tidak membutuhkan bahasa yang rumit. Justru kesederhanaan bahasa adalah senjata utama dari menulis popular. Apa gunanya kita menulis karya ilmiah popular dengan bahasa rumit tapi tidak ada yang mengerti maksud dari tulisan kita ? Yang terpenting adalah fakta-fakta ilmiah yang kita tuangkan dengan bahasa yang sederhana.
            Kita harus mengetahui siapa calon pembaca dari karya ilmiah popular yang kita buat. Tidak mungkin kita menggunakan bahasa anak SD untuk tema yang seharusnya dibaca oleh anak remaja.  Dengan bahasa yang tepat maka akan semakin menarik minat untuk membaca karya kita.
            Salah satu faktor yang membuat jurnal ilmiah sukar untuk dimengerti oleh masyarakat umum adalah bahasa atau istilah asing. Istilah tersebut mungkin hanya dapat dimengerti oleh orang yang bergelut di dunia ilmiah. Contohnya saja dalam jurnal ilmiah tentang proses pencernaan.  Untuk orang yang fokus di bidang kesehatan mungkin tahu arti kata “feses”. Tapi apakah orang awam dapat mengerti arti kata itu ? Mungkin orang awam lebih mengerti arti kata “kotoran” daripada arti kata “feses”. Jadi lebih baik kita menggunakan kata “kotoran” daripada kata “feses” dalam karya ilmiah popular yang kita tulis.
            Biasanya jurnal imiah mempunyai tebal halaman yang tidak sedikit. Diperlukan waktu berjam-jam untuk sekedar membaca jurnal ilmiah. Itu belum termasuk memahami maksudnya. Bagi orang awam mungkin akan langsung kehilangan minat membaca begitu melihat tebalnya jurnal ilmiah.  Jadi salah satu faktor yang harus diperhatikan dalam menulis karya ilmiah populer adalah banyaknya kata yang kita tulis. Lebih baik kita membuat karya tulis ilmiah popular yang sekiranya dapat dibaca habis dalam kurun waktu kurang lebih 10 menit.

1 komentar: