Radio Frequency Identification untuk Pembatasan Jumlah Kendaraan sebagai Solusi Kemacetan
Ahmad Aufal Ahdy 5211100010#1
Jurusan
Sistem Informasi,Fakultas Teknologi Informasi
Institut Teknologi Sepuluh
Nopember
Jl. Raya ITS Kampus ITS Sukolilo Surabaya Indonesia 60111
1aufal.ahdy11@mhs.is.its.ac.id
Abstrak— Kemacetan adalah masalah umum yang biasa terjadi
di kota-kota besar. Hampir seluruh kemcetan yang terjadi disebabkan oleh
banyaknya kendaraan pribadi yang beroperasi di jalanan kota. Artikel ini akan
membahas bagaimana cara mengatasi masalahh tersebut dengan teknologi RFID.
Kata Kunci— Kemacetan, RFID, Kota, Kendaraan.
I.
pendahuluan
1.1. Latar Belakang
Gambar 1 Kemacetan yang terjadi di kota besar
Surabaya adalah kota metropolitan. Sebagai kota metropolitan sudah sewajarnya
Surabaya dihuni oleh banyak penduduk. Banyak dari mereka memiliki kendaraan
pribadi masing-masing. Fasilitas angkutan massal pun menjadi terpinggirkan.
Saat ini pemerintah belum dapat meyakinkan penduduk Surabaya untuk menggunakan
angkutan massal. Apabila banyak penduduk Surabaya yang beralih ke angkutan
massal maka masalah kemacetan di Surabaya akan menjadi berkurang.
1.2. Permasalahan
Gambar 2 Bus kota yang tak layak jalan
·
Jumlah
fasilitas angkutan massal di Surabaya masih kurang.
·
Faktor kenyamanan dan keamanan
fasilitas angkutan massal di Surabaya masih kurang.
·
Angkutan
massal masih belum menjamah daerah-daerah terpencil di kota Surabaya
·
Pemerintah
kurang memberi subsidi untuk angkutan massal
1.3. Tujuan
·
Memberi
masukan kepada Pemerintah untuk mengatasi kemacetan di Surabaya.
·
Mengurangi
polusi yang dihasilkan oleh banyaknya kendaraan pribadi di kota Surabaya.
·
Menjadikan
Surabaya menjadi Cyber City dengan
cara menerapkan RFID untuk mengatasi
kemacetan di Surabaya .
1.4. Batasan Masalah
Masalah yang saya angkat, hanya melingkupi banyaknya kendaraan pribadi yang beroperasi di kota Surabaya saja.
II.
Tinjauan pustaka
2.1. Umum
Gambar 3 Bentuk RFID
RFID (bahasa Inggris: Radio Frequency Identification) atau
Identifikasi Frekuensi Radio adalah sebuah metode identifikasi dengan
menggunakan sarana yang disebut label RFID atau transponder
untuk menyimpan dan mengambil data jarak jauh. Label atau kartu RFID
adalah sebuah benda yang bisa dipasang atau dimasukkan di dalam sebuah produk, hewan atau bahkan manusia dengan
tujuan untuk identifikasi menggunakan gelombang
radio. Label
RFID berisi informasi yang disimpan secara elektronik dan dapat dibaca hingga
beberapa meter
jauhnya. Sistem pembaca RFID tidak memerlukan kontak langsung seperti sistem
pembaca kode
batang (bahasa Inggris: barcode). (wikipedia.org)
2.2. Konsep Gagasan
Banyaknya kendaraan
pribadi yang beroperasi di kota Surabaya menjadi faktor utama kemacetan. Salah
satu cara yang pasti dapat mengurangi kemacetan adalah membatasi jumlah
kendaraan pribadi yang beroperasi. Para penduduk kota Surabaya “dipaksa” untuk
menggunakan fasilitas angkutan massal yang tersedia.
Gambar 4 Data kepemilikan Kendaraan Bermotor Surabaya 2003-2009
Dari grafik
diatas dapat diambil informasi bahwa tiap tahun jumlah kendaraan pribadi terus
meningkat. Khususnya sepeda motor. Pada tahun 2009 saja jumlah sepeda motor menacapai
3 juta unit. Jumlah tersebut mengalami kenaikan sebesar hampir 2 juta unit
dibanding tahu n 2008. Bila jumlah kenaikan tersebut bertahan dari tahun ke
tahun bisa dibayangkan bagaimana kemacetan yang semakin banyak terjadi di kota
Surabaya
Agar tidak
terjadi kemacetan, salah satu solusi yang bisa diterapkan pemerintah adalah
membatasi jumlah kendaraan pribadi yang beroperasi di kota Suarabaya. Cara
untuk membatasi kendaraan yang beroperasi di Surabaya adalah dengan membatasi
hari operasional kendaraan pribadi. Tiap-tiap kendaraan pribadi diberi kode.
Kode khusus itulah yang yang menjadi batasan hari operasional kendaraan pribadi di Surabaya.
Gambar 5 Moda
Transportasi Masyarakat
Dari bagan di atas terlihat bahwa
sebagian besar masyarakat masih memilih menggunakan kendaraan pribadi untuk
keperluan sehari-hari. Tidak sampai 30% yang memilih untuk menggunakan alat
trandportasi masssal. Pemerintah harus memperhatikan layanan alat transportasi
massal terlebih dahulu sebelum melakukan pembatasan kendaraan pribadi yang
beroperasi di Surabaya.
2.3. Perancangan Sistem
Pemerintah dapat
menggunakan teknologi RFID untuk
memberi kode-kode khusus ke kendaraan pribadi milik penduduk Surabaya.
gambar 6 Cara Kerja RFID
I.
Pemasangan
RFID
Tiap kendaraan pribadi di Surabaya dipasangi RFID. Dengan dipasangnya RFID maka tiap kendaraan pribadi
memiliki kode-kode khusus. Berdasarkan kode-kode khusus itulah kendaraan
pribadi dibatasi hari operasionalnya. Misalnya kendaraan pribadi dengan kode
berawalan huruf A hanya boleh memasuki kota pada hari Senin, kendaraan pribadi
dengan kode berawalan huruf B hanya boleh memasuki kota pada hari Selasa, dan
seterusnya.
II.
Pemasangan RFID Receiver Pada Lampu Lalu Lintas
Untuk membaca RFID
pada kendaraan, diperlukan RFID
Receiver. Pemerintah dapat memasang RFID
Receiver pada lampu lalu lintas. RFID
Receiver dapat mengenali kode-kode pada RFID.
Apabila kode tersebut melanggar peraturan hari operasional kendaraan pribadi
maka secara otomatis rekening pemilik kendaraan tersebut dibebani denda tilang.
2.4
Kelebihan dan Kelemahan
Ø Kelebihan
·
Pemasangan RFID pada kendaraan pribadi penduduk Surabaya akan semakin menekan
jumlah kendaraan pribadi yang beroperasional di Surabaya
·
Polusi di Subaya akan semakin
berkurang.
·
Pemanfaatan fasilitas transportasi massal akan semakin meningkat.
·
Surabaya menjadi Cyber City dengan pemasangan RFID dan RFID Receiver.
Ø Kekurangan
·
Butuh biaya besar untuk pemasangan RFID
dan RFID Receiver.
·
Butuh waktu yang cukup lama untuk menerapkan teknologi RFID.
III.
KESIMPULAN
Banyaknya kendaraan yang beroperasi di Surabaya
menjadi salah satu faktor utama kemacetan. Solusi yang pasti dapat mengurangi
kemacetan adalah mengurangi jumlah kendaraan yang beroperasi di Surabaya. Salah
satu cara yang dapat diterapkan untuk menunjang solusi tersebut adalah
pemasangan RFID.
IV.
References