mak ning

mak ning

Sabtu, 16 Juni 2012

Radio Frequency Identification untuk Pembatasan Jumlah Kendaraan sebagai Solusi Kemacetan


Radio Frequency Identification untuk Pembatasan Jumlah Kendaraan sebagai Solusi Kemacetan
Ahmad Aufal Ahdy 5211100010#1
Jurusan Sistem Informasi,Fakultas Teknologi Informasi
Institut Teknologi Sepuluh Nopember
Jl. Raya ITS Kampus ITS Sukolilo Surabaya Indonesia 60111
1aufal.ahdy11@mhs.is.its.ac.id


AbstrakKemacetan adalah masalah umum yang biasa terjadi di kota-kota besar. Hampir seluruh kemcetan yang terjadi disebabkan oleh banyaknya kendaraan pribadi yang beroperasi di jalanan kota. Artikel ini akan membahas bagaimana cara mengatasi masalahh tersebut dengan teknologi RFID.


Kata KunciKemacetan, RFID, Kota, Kendaraan.

I.      pendahuluan
1.1.  Latar Belakang

Gambar 1 Kemacetan yang terjadi di kota besar

Surabaya adalah kota metropolitan. Sebagai kota metropolitan sudah sewajarnya Surabaya dihuni oleh banyak penduduk. Banyak dari mereka memiliki kendaraan pribadi masing-masing. Fasilitas angkutan massal pun menjadi terpinggirkan. Saat ini pemerintah belum dapat meyakinkan penduduk Surabaya untuk menggunakan angkutan massal. Apabila banyak penduduk Surabaya yang beralih ke angkutan massal maka masalah kemacetan di Surabaya akan menjadi berkurang.







1.2.  Permasalahan

Gambar 2 Bus kota yang tak layak jalan

·         Jumlah fasilitas angkutan massal di Surabaya masih kurang.
·         Faktor kenyamanan dan keamanan fasilitas angkutan massal di Surabaya masih kurang.
·         Angkutan massal masih belum menjamah daerah-daerah terpencil di kota Surabaya
·         Pemerintah kurang memberi subsidi untuk angkutan massal

1.3.  Tujuan

·         Memberi masukan kepada Pemerintah untuk mengatasi kemacetan di Surabaya.
·         Mengurangi polusi yang dihasilkan oleh banyaknya kendaraan pribadi di kota Surabaya.
·         Menjadikan Surabaya menjadi Cyber City dengan cara menerapkan RFID untuk mengatasi kemacetan di Surabaya .




1.4.  Batasan Masalah

Masalah yang saya angkat, hanya melingkupi banyaknya kendaraan pribadi yang beroperasi di kota Surabaya saja.


II.   Tinjauan pustaka
2.1. Umum
           Gambar 3 Bentuk RFID
RFID (bahasa Inggris: Radio Frequency Identification) atau Identifikasi Frekuensi Radio adalah sebuah metode identifikasi dengan menggunakan sarana yang disebut label RFID atau transponder untuk menyimpan dan mengambil data jarak jauh. Label atau kartu RFID adalah sebuah benda yang bisa dipasang atau dimasukkan di dalam sebuah produk, hewan atau bahkan manusia dengan tujuan untuk identifikasi menggunakan gelombang radio. Label RFID berisi informasi yang disimpan secara elektronik dan dapat dibaca hingga beberapa meter jauhnya. Sistem pembaca RFID tidak memerlukan kontak langsung seperti sistem pembaca kode batang (bahasa Inggris: barcode). (wikipedia.org)


2.2. Konsep Gagasan

Banyaknya kendaraan pribadi yang beroperasi di kota Surabaya menjadi faktor utama kemacetan. Salah satu cara yang pasti dapat mengurangi kemacetan adalah membatasi jumlah kendaraan pribadi yang beroperasi. Para penduduk kota Surabaya “dipaksa” untuk menggunakan fasilitas angkutan massal yang tersedia.
Gambar 4 Data kepemilikan Kendaraan Bermotor Surabaya 2003-2009
Dari grafik diatas dapat diambil informasi bahwa tiap tahun jumlah kendaraan pribadi terus meningkat. Khususnya sepeda motor. Pada tahun 2009 saja jumlah sepeda motor menacapai 3 juta unit. Jumlah tersebut mengalami kenaikan sebesar hampir 2 juta unit dibanding tahu n 2008. Bila jumlah kenaikan tersebut bertahan dari tahun ke tahun bisa dibayangkan bagaimana kemacetan yang semakin banyak terjadi di kota Surabaya
Agar tidak terjadi kemacetan, salah satu solusi yang bisa diterapkan pemerintah adalah membatasi jumlah kendaraan pribadi yang beroperasi di kota Suarabaya. Cara untuk membatasi kendaraan yang beroperasi di Surabaya adalah dengan membatasi hari operasional kendaraan pribadi. Tiap-tiap kendaraan pribadi diberi kode. Kode khusus itulah yang yang menjadi batasan hari operasional  kendaraan pribadi di Surabaya.

Gambar 5 Moda Transportasi Masyarakat

Dari bagan di atas terlihat bahwa sebagian besar masyarakat masih memilih menggunakan kendaraan pribadi untuk keperluan sehari-hari. Tidak sampai 30% yang memilih untuk menggunakan alat trandportasi masssal. Pemerintah harus memperhatikan layanan alat transportasi massal terlebih dahulu sebelum melakukan pembatasan kendaraan pribadi yang beroperasi di Surabaya.



2.3. Perancangan Sistem

Pemerintah dapat menggunakan teknologi RFID untuk memberi kode-kode khusus ke kendaraan pribadi milik penduduk Surabaya.
gambar 6 Cara Kerja RFID

               I.            Pemasangan RFID

Tiap kendaraan pribadi di Surabaya dipasangi RFID. Dengan dipasangnya RFID maka tiap kendaraan pribadi memiliki kode-kode khusus. Berdasarkan kode-kode khusus itulah kendaraan pribadi dibatasi hari operasionalnya. Misalnya kendaraan pribadi dengan kode berawalan huruf A hanya boleh memasuki kota pada hari Senin, kendaraan pribadi dengan kode berawalan huruf B hanya boleh memasuki kota pada hari Selasa, dan seterusnya.

             II.            Pemasangan RFID Receiver Pada Lampu Lalu Lintas

Untuk membaca RFID pada kendaraan, diperlukan RFID Receiver. Pemerintah dapat memasang RFID Receiver pada lampu lalu lintas. RFID Receiver dapat mengenali kode-kode pada RFID. Apabila kode tersebut melanggar peraturan hari operasional kendaraan pribadi maka secara otomatis rekening pemilik kendaraan tersebut dibebani denda tilang.  







2.4 Kelebihan dan Kelemahan

Ø  Kelebihan

·         Pemasangan RFID pada kendaraan pribadi penduduk Surabaya akan semakin menekan jumlah kendaraan pribadi yang beroperasional di Surabaya
·         Polusi di Subaya akan semakin berkurang.
·         Pemanfaatan fasilitas transportasi massal akan semakin meningkat.
·         Surabaya menjadi Cyber City dengan pemasangan RFID dan RFID Receiver.


Ø  Kekurangan

·         Butuh biaya besar untuk pemasangan RFID dan RFID Receiver.
·         Butuh waktu yang cukup lama untuk menerapkan teknologi RFID.


                                                                                                                                                                 III.            KESIMPULAN
Banyaknya kendaraan yang beroperasi di Surabaya menjadi salah satu faktor utama kemacetan. Solusi yang pasti dapat mengurangi kemacetan adalah mengurangi jumlah kendaraan yang beroperasi di Surabaya. Salah satu cara yang dapat diterapkan untuk menunjang solusi tersebut adalah pemasangan RFID.

                                                                                                                                                                    IV.            References



                    http://www.dishubsurabaya.org/lama/?de=imo